News Ticker:

Home » , » Tentang Kepahaman

Tentang Kepahaman

Oleh: Meida Prefik Nugraeni, alumni DKM TM 2013


Kepahaman seseorang pada suatu hal bukan hanya bisa didapatkan dengan membaca saja. Selain membaca, kita juga harus mengkaji. Karena itu, betapa pentingnya kita untuk memiliki guru sebagai pemberi pemahaman secara mendalam, dan sahabat seperjuangan sebagai penyemangat juga penasehat diri ketika kita sedang futur (semangat sedang luntur). 

Contohnya: si fulan baca buku Udah Putusin Aja. Pada awalnya mungkin setuju dan menerima apa yang telah dituliskan dibuku tersebut. Semangat untuk mengatakan "aku tidak akan pacaran sebelum menikah!", "wahai akhwat/wahai ikhwan jangan dekat-dekat, saya mau menjaga hati,..", bla bla bla. Eh, tapi si fulan hanya membaca saja. Lama kelamaan, semangat itu akan hilang. Lihat tetangga pacaran, pengen. Lihat teman pacaran, pengen juga. Yaah... banyak godaannya deh kalau cuma berjuang sendirian.

Oleh karena itu, jangan hanya mengandalkan semangat. Karena semangat itu tidak akan pernah bisa bertahan lama. Sama halnya dengan keimanan seseorang yang kadang berada diatas, dan terkadang juga berada dibawah. Itulah gunanya kita rutin mengkaji Islam.. agar pemahaman kita terhadap ilmu semakin meningkat. Kalau kita mau melakukan suatu perbuatan dosa, pasti akan berpikir beribu-ribu kali untuk melakukannya. Itulah gunanya sahabat, yang selalu mengingatkan kita ketika kita berbuat kesalahan dan ketika iman kita sedang berada dibawah. Bukan sahabat namanya kalau bisanya hanya mengiyakan segala perbuatan yang kita lakukan. Persahabatan sejati tidak akan terjalin tanpa kesatuan takwa dan ketakwaan tidak bernilai tanpa persahabatan.

Adapun dalil bahwa persahabatan sejati tidak akan terjalin tanpa ketakwaan adalah firman Allah Swt dalam surat az-Zukhrûf:
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa”. (QS. Az-Zukhrûf: 67)
Imam Abu Dawud dan Tirmidzi juga meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Nabi Saw bersabda: “Orang itu bagaimana agama teman karibnya. Hendaklah setiap orang dari kamu melihat siapa orang yang akan dijadikan teman karibnya”.

Nabi Saw bersabda: “Manusia adalah tambang seperti tambang emas dan perak. Orang terbaik diantara mereka pada masa Jahiliyyah akan tetap menjadi orang terbaik jika ia mengerti (agama). Dan sesungguhnya ruh-ruh itu adalah sepasukan tentara, siapa diantara mereka yang saling kenal akan menyatu. Dan siapa diantara mereka yang tidak saling mengenal akan saling menghindar”.

*Manusia adalah tambang. Maksudnya, bahwa manusia itu seperti bahan mentah bagi kebaikan dan kejahatan. Dan demikianlah Allah telah menciptakan mereka dengan membawa dua potensi; baik dan buruk.

Nah... Inilah hakikat dari persaudaran di jalan Allah. Hakikat dari Ukhuwwah Islamiyyah. Mari kita mengkaji Islam dimanapun dan kapanpun, maka kamu akan mendapatkan seorang sahabat yang akan mencintaimu karena Allah.
Share this article :

0 komentar:

Baca Juga

LOMBA PENULISAN (JANUARI)

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Forum Alumni DKM Talimul Muta'allim - All Rights Reserved