News Ticker:

Home » » 12 Fakta Kebohongan SBY!

12 Fakta Kebohongan SBY!


Pendahuluan
Ada beberapa rekan yang berusaha meyakinkan saya tentang klaim keberhasilan SBY (Partai Demokrat, PD), persis yang ditampilkan pada iklan TV, koran maupun radio. Namun, saya memiliki historis data. Karena itu, saya tidak mungkin percaya begitu saja pada klaim keberhasilan itu. Pada era informasi teknologi, orang semakin melek informasi, tahu fakta, dan sadar realitas yang sesungguhnya.


Di bawah ini, ada12 klaim keberhasilan SBY (PD) yang diikuti dengan 12 kebohongannya. Setiap klaim akan diikuti pula dengan antitesanya, baik berdasarkan UUD 1945, UU yang berlaku, janji-janji kampanye SBY pada 2004 atau realitas yang ada di masyarakat.


1. Harga BBM turun hingga 3 kali (2008-2009), pertama kali sepanjang sejarah.

Dalam sejarah harga BBM, untuk pertama kali sepanjang sejarah Indonesia, pemerintah menjual BBM termahal yakni Rp 6000 per liter. Desember 2008, untuk pertama kalinya sepanjangg sejarah Indonesia, harga premium yang ditetapkan pemerintah lebih tinggi daripada harga di Amerika Serikat. Pada minggu I dan II, harga BBM Indonesia adalah Rp 5500; di AS dibawah Rp 5335 per liter. Pada minggu III dan IV, harga BBM Indonesia Rp 5000; di AS di bawah Rp 4892 per liter.

2. Perekonomian terus tumbuh di atas 6% pertahun, tertinggi setelah orde baru

Pertumbuhan di atas 6% hanya terjadi tahun 2007. Tahun 2005 (5.6%), 2006 (5.5%), dan 2008 di bawah 5%. Jadi, pernyataan terus tumbuh di atas 6% merupakan kebohongan publik. Dalam kampanye pilpres 2004, SBY menjanjikan angin surga yang dituangkan dalam RPJM: pertumbuhan ekonomi tahun 2005-2009 adalah 5.5%, 6.1%, 6.7%, 7.2% dan 7.6%. Namun faktanya adalah di bawah 6% selama 5 tahun. Bahkan pertumbuhan rata-rata di bawah 6% per tahun yang jauh lebih parah dalam usaha menahan laju inflasi yang mencapai rata-rata 10.3% per tahun.

3. Cadangan devisa pada tahun 2008 US$ 51 miliar, tertinggi sepanjang sejarah.

Jika cadangan devisa tertinggi sepanjang sejarah, maka justru yang terjadi adalah bahwa jumlah utang negara mencapai 1667 Triliun pada awal tahun 2009 atau 1700 triliun per 31 Maret 2009. Inilah pembengkakan utang terbesar sepanjang sejarah. Inilah pertama kali Indonesia menjadi negara pengutang dengan angka utang tertinggi sepanjang sejarah. Apakah ada artinya antara cadangan devisa tertinggi dengan utang yang sedemikian tinggi?

4. Rasio hutang terhadap PDB turun dari 56% tahun 2004 menjadi 34% tahun 2008

Memang secara relatif jumlah utang negara turun, tapi secara absolut utang negara naik 33% dari Rp 1275 T pada 2004 menjadi Rp 1700 triliun pada Maret 2009. Bahkan sampai hingga saat ini, pemerintah masih setia membayar utang serta pengelolaan penarikan utang luar negeri yang bermasalah seperti yang baru-baru ini telah dilaporkan BPK dan KPK.

5. Utang IMF lunas

Perlu diketahui bahwa hutang kepada IMF yang besarnya 9 miliar USD bersifat nonlikuid. Kita juga telah memutuskan menghentikan kontrak dengan IMF tahun 2004. Ketika utang IMF lunas, utang luar negeri kita kepada ADB meningkat. Selain itu, utang dalam negeri naik 50% selama 4 tahun terakhir ini, dan itu tertinggi sepanjang sejarah.

6. Lembaga CGI dibubarkan

IGGI /CGI merupakan grup lembaga keuangan yang menjadi kreditor utang Indonesia. Anggota CGI adalah ADB, IMF, UNDP, Bank Dunia, Australia, Belgia, Inggris Raya, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Selandia Baru, Swiss dan Amerika Serikat. Jadi, meksipun CGI dibubarkan, para anggotanya masih menjadi negara kreditor bagi Indonesia. Pembubaran CGI hanyalah kedok pencitraan atas sebuah lembaga institusi, padahal anggotanya CGI masih eksis. Istilahnya, ular berbisa yang ganti kulit. CGI bubar, tapi anggotanya masih hidup dan berkembang dalam membuat hutang luar negeri Indonesia.

7. Mengadakan program pro-rakyat (BLT, BOS, Beasiswa, JAMKESMAS, PNPM Mandiri, dan KUR tanpa agunan tambahan)

Hampir 52% dana BLT digunakan penduduk miskin untuk membeli rokok. Karena itu, program ad hoc BLT yang tidak memiliki dampak positif jangka panjang bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Awalnya BLT digunakan untuk mengkompensasi kenaikan BBM. Pemberian BLT tahun 2009 (bukan dalam agenda kenaikan BBM) menambah utang negara. Program BOS, beasiswa, Jamkesmas merupakan program implementasi yang diwajibkan /amanah dari UU 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Seharusnya iklan SBY harus jujur mengatakan tentang kewajiban /amanah UU dan mana yang merupakan hasil kreatifitas pemimpin. BLT sendiri bukan program yang diamanahkan melalui UU.

Fakta terbaru menyebutkan bahwa dana BLT diambil dari hutang luar negeri yang sifatnya komersial, dengan bunga tinggi (12-13 %). Tahun 2005, digelontorkan 17 triliun. Tahun 2008 disalurkan dana 14,1 triliun untuk 19,1 juta penduduk miskin Indonesia. Disebutkan bahwa BLT diambil dari dana kompensasi BBM, itu sebenarnya akal-akalan dan rekayasa istilah dalam APBN saja. Kalau benar bahwa BLT diambil dari dana hutangan luar negeri dan Surat Utang Negara, maka itu akan sangat memberatkan dan menyebabkan defisit APBN. Jadi dengan BLT, pemerintahan sekarang membuat masalah dengan masalah yang jauh lebih berat lainnya.

8. Anggaran pendidikan naik menjadi 20% dari APBN, pertama sepanjang sejarah

Perlu difahami bahwa peningkatan anggaran pendidikan hingga 20% merupakan amanah yang harus dilaksanakan secepat mungkin setelah UU 20 tahun 2003 disahkan pada Juli 2003. SBY telah memimpin negeri ini selama 4 tahun, namun ia tidak berniat untuk menganggarkan dana pendidikan sebesar 20%. Sejak 2005, berbagai demo yang dilakukan PGRI atas kebijakan pemerintah SBY yang melanggar amanat konstitusi UU 20/2003. Perjuangan dan semangat pantang menyerah para guru dalam wadah PGRI akhirnya pertengahan 2008 membuahkan hasil. SBY bersama DPR mau merealisasikan anggaran 20% untuk pendidikan. Ini merupakan jerih payah dan berbagai demo para guru. Ini bukan keberhasilan SBY. Justru ini keberhasilan perjuangan guru melawan ketidakpatuhan pemerintah atas amanah UU Sisdiknas.

9. Pelayanan kesehatan bagi si miskin. Anggaran kesehatan naik 3 kali lipat dari sebelumnya, tertinggi sejak orde baru

Biaya rata-rata kesehatan terus meningkat. Meningkatnya biaya kesehatan dan minimnya ketersediaan dana untuk pelayanan kesehatan gratis di berbagai rumah sakit telah menjadi isu yang hangat pada tahun 2007-2008. Mahalnya biaya kesehatan menyebabkan masyarakat lebih percaya pada dukun cilik Ponari. Jika dikatakan anggaran kesehatan naik 3 kali, maka apakah layanan kesehatan meningkat tiga kali? Jawabanya: Tidak. RS Cipto tetap menolak pasien untuk rawat inap dan meminta pasien tinggal di luar RS.

Kalau kita kaitkan dengan faktor nilai laju inflasi, maka dengan gamblang akan terjawab. Tahun 1997, UMR rata-rata sekitar Rp 220 000. Tahun 2009, UMR naik hampir 3.5 kali yakni Rp 800.000 per bulan. Dengan pikiran sempit, maka SBY (PD) mengklaim bahwa ini prestasi tertinggi sepanjang sejarah dalam hal UMR. Tapi, ingat beban masyarakat makin berat. Tahun 1997, dengan gaji UMR tersebut seorang kepala keluarga dapat membeli sekitar 300 kg beras (harga beras Rp 700 per kg). Tapi, tahun 2009 dengan UMR sekarang, seorang kepala keluarga hanya mampu membeli sekitar Rp 160 kg beras (harga beras Rp 5000 per kg). Artinya apa bahwa kenaikkan pendapatan jauh di bawah kenaikan laju inflasi.

10. Korupsi diberantas tanpa pandang bulu. Lebih dari 500 pejabat publik diproses secara hukum, tertinggi sejak merdeka

Sampai saat ini, kasus korupsi tahun 2004 dana nonbudgeter Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), tidak diselesaikan secara menyeluruh. Berdasarkan pengakuan terpidana Rokhmin Dahuri dan tersangka Amien Rais, pasangan capres-cawapres 2004 telah menerima aliran dana dari Rokhmin Dahuri. Salah satunya adalah SBY-JK yang menerima dana korupsi nonbudgeter DKP sebesar Rp 225 juta. Namun kasus ini dihentikan setelah SBY berjabat tangan dengan Amien Rais di Bandara Halim tahun 2007. Mengapa kasus aliran dana korupsi yang membawa nama para capres (termasuk SBY) dapat dihentikan begitu saja? Ironisnya hanya Rokmin Dahuri menjadi tumbal. Inikah pemberantasan korupsi tanpa bulu? Belum lagi kita berbicara mengenai penanganan kasus royalti batubara, BLBI, suspensi saham BUMI punyanya Bakrie, dan luapan lumpur Lapindo.

Keberhasilan pemberantasan korupsi lebih diperankan oleh lembaga KPK. KPK dapat eksis melalui UU 31 tahun 1999 di Pemerintahan BJ Habibie yang kemudian direvisi kembali dalam UU 30 Tahun 2002 tentang Tipikor di bawah Pemerintah Megawati. Perlu dicatat bahwa KPK adalah lembaga independen yang dibentuk untuk memberantas korupsi dan melapor hasil kerjanya pada DPR dan Presiden.

11. Pengangguran terus menurun. 9,9% tahun 2004 menjadi 8,5% pada tahun 2008

Melalui klaim ini, justru sebenarnya menunjukkan pemerintahan SBY gagal merealisasi janjinya pada kampanye 2004 yang dituangkan dalam RPJM. Ketika itu, SBY berjanji akan mengurangi angka pengangguran dari 9.9% pada tahun 2004 menjadi 5.1% pada tahun 2009. Faktanya, meski anggaran naik dengan program PNPM Mandiri atau KUR, jumlah penduduk yang menganggur tidak kunjung berkurang. Bahkan, data tahun 2008 tercatat angka pengangguran adalah 8.4%.

12. Kemiskinan terus turun 16,7% pada tahun 2004 menjadi 15,4% pada tahun 2008

Kalau mau jujur, angka kemiskinan justru menunjukan kegagalan janji SBY dalam pilpres 2004 yang dituangkan dalam RPJM 2005. Janji angka kemiskinan dalam RPJM di tahun 2009 adalah 8.2%, tapi hingga tahun 2008, angka kemiskinan masih di atas 15.4% tidak jauh bergeser dengan tahun 2004. Meskipun adanya program andalan seperti PNPM Mandiri atau KUR, jumlah penduduk miskin tidak mengalami pengurangan yang signifikan. Meskipun anggaran naik 300%, angka kemiskinan tahun 2004 berjumlah 36.1 juta jiwa menjadi 35 juta jiwa pada Maret 2008, dan meningkat kembali menjadi 40 juta jiwa pada Desember 2008 (data survei UI).

Penutup
Tulisan ini berusaha memaparkan data yang ada. Masyarakat harus cerdas melihat iklan politik yang dipenuhi dengan kebohongan, dan tidak tertipu oleh pencitraan semata. Bandingkan dan gunakan persfektif data RPJM ataupun UU yang berlaku. Dengan demikian klaim-klaim yang digunakan SBY (PD) dalam kampanye hanyalah “permainan” angka statistik yang bernilai relatif, bukan kebenaran absolut. Semoga mereka yang bersikukuh mengklaim prestasi ini dan itu, bisa sama-sama fair dalam menganalisa data dan kebenaran.


Share this article :

0 komentar:

Baca Juga

LOMBA PENULISAN (JANUARI)

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Forum Alumni DKM Talimul Muta'allim - All Rights Reserved