Sebuah acara yang diformat dalam Training motivasi dan upaya pengenalan konsep Islam kepada mahasiswa baru, BKIM tanggal 17 Agustus 2008 kemarin mengadakan gelaran Tryout dilanjutkan dengan training. Upaya ini selain untuk memberikan gambaran soal yang akan keluar dalam UAS matrikulasi tahun ini, juga untuk menambah motivasi bagi mahasiswa baru dalam menghadapi kampus baru. Baru dalam hal lingkungan dan kondisi belajar yang mungkin agak sedikit berbeda dengan kondisi belajar sebelumnya.
Mencari cinta yang hakiki, itulah tema yang diangkat pembicara dalam kesempatan training tersebut. Ustadz Fatih Karim atau sering disapa Kang Fatih tampak bersemangat mengisi training tersebut walaupun beliau mengaku agak kurang sehat saat itu. Semangat training disambut antusiasme para peserta yang didominasi oleh akhwat.
Sebelum masuk ke training peserta di suguhi sebuah tampilan film yang mengisahkan tentang penaklukan konstantinopel pada masa Turki Ustmani. Betapa besarnya perjuangan kaum muslimin saat itu untuk bisa menyebrangi gunung dan laut untuk bisa sampai ke Konstantinopel. Perjuangan kaum muslim yang akhirnya menghasilkan sebuah kemenangan berupa di taklukannya konstantinopel. Perjuangan ini dilatarbelakangi oleh sebuah bisyaroh nabawiyah (Janji rosul) akan datang suatu masa dimana kaum muslim akan membebaskan
“Saat ini kaum muslim sudah tidak mengenal lagi sejarah islam, sejarah islam sudah tercabut dari tubuh kaum muslim. Ini akibat kaum kafir sudah berhasil menghilangkan bagaimana keagungan sejarah islam yang sesungguhnya.” Kang Fatih menyampaikan saat pemutaran film berakhir. “Kaum muslimin harusnya tahu dan mengenal sosok-sosok pejuang Islam sehingga akhirnya membuat kita termotivasi menjadi seorang muslim” Tambahnya.
Masuk kesesi training kang Fatih menyampaikan tentang cinta. Tema yang lekat dengan mahasiswa baru, yang relatif berumur 18 sampai 19 tahun. Diawal training disampaikan bagaimana tentang fakta remaja pada masa kini memandang cinta. Banyak terjadi kasus yang memalukan dihadapan kita mulai dari hamil diluar nikah sampai melakukan aborsi. Semua itu dikarenakan salah dalam memaknai cinta atau kebablasan dalam memahami cinta.
Selanjutnya disampaikan bagaimana seharusnya memaknai cinta yang benar. Cinta yang benar adalah cinta yang hakiki yaitu kecintaan kita akan berujung kepada cinta kepada Tuhan pencipta kita yaitu Allah swt. Cinta ini akan melahirkan cinta yang benar dan tidak kebablasan.
0 komentar:
Posting Komentar