Hampir di berbagai daerah dan pelosok di negeri pecundang ini, tertoreh tulisan yang sangat tidak mengenakkan untuk kaum proletar, khususnya pemulung. Padahal pemulung juga manusia yang punya hati dan cinta, mereka merupakan salah satu pahlawan kebanggaan para pencinta dan pelestari lingkungan, karena mereka terus mengais dan mengais sampah-sampah yang tidak bisa di daur ulang untuk dipungut mereka. dengan semena-mena masyarakat memasang tulisan “pemulung dilarang masuk”. Pemulung ada bukan karena kehendaknya, mereka datang dari dan karena sistem yang memaksa manusia untuk hidup dengan tidak berdaya dan selayaknya. Jangan heran jika disuatu saat nanti di negeri-negeri muslim tertulis “Islam Dilarang Masuk” dengan berbagai versi dan konsekuensinya.
Pemulung adalah satu dari sekian Profesi yang dilakoni manusia, dikarenakan kondisi yang memaksa mereka. Buat rekan-rekanku yang berprofesi sebagai Pemulung, yakinlah bahwa hari kemenangan pasti menyapa. Aku senang kalian ada, aku senang jika kalian bertambah jumlahnya. Kalian adalah salah satu sumber motivasi dan inspirasiku untuk selalu mengobarkan api perjuangan revolusi suci di negeri 1001 Perlawanan ini.
Hmm,. Aku yakin, dengan semakin kacaunya negeri ini, akan semakin mempercepat lari para sprinter penegak pilar-pilar pemberani yang terus melaju hingga mencapai titik kulminasi perjuangan suci revolusi. Aku disini bersama rakyat yang mengajari aku tentang Revolusi, telah menyusun bait-bait lagu sendu pengantar kematian Sistem Kapitalisme. Aku akan tetap disini, walau harus mati Untuk Revolusi.
0 komentar:
Posting Komentar